BEL
LISTRIK
Bel cukup mempunyai peran dalam kehidupan sehari-hari.
Dahulu tanda ini menggunakan alat-alat tradisional seperti gong, kentongan dan
alat tradisional lainnya untuk memberi tanda. Pada masa kini, bel listrik sudah
tersedia dalam bebagai variasi. Ada bel listrik dengan sistem elektronik yang
cukup rumit, yang menghasilkan bunyi yang unik pula seperti lagu-lagu maupun
nada-nada. Pembuatan bel listrik di atas membutuhkan bahan-bahan seperti
kabel-kabel dan resistor yang cukup banyak dan rumit dalam pengerjaannya. Bisa
juga dipergunakan PCB (Printed Circuit Board) untuk menggantikan fungsi kabel
yang terlalu banyak dan terlihat tidak rapi. Namun penggunaan PCB juga tidak
membebaskan pembuatan bel dari alat-alat yang cukup banyak seperti resistor,
speaker dan lain-lain, selain itu penggunaan resistor membutuhkan pemahaman
yang cukup tinggi dalam merangkainya, sehingga tidak semua orang ataupun orang
awam dapat merangkai resistor.
Ada juga cara pembuatan bel listrik lain yang memanfaatkan
gaya elektromagnetik dari kabel maupun kawat yang dibentuk kumparan untuk
membuat bel listrik. Cara ini lebih mudah untuk membuat bel listrik karena
cukup dengan modal ketelatenan dan mengerti tentang gaya elektromagnetik, sudah
mampu membuat bel ini
.
.
Komponen dan Cara Kerja Bel Listrik
Banyak sekali pemanfaatan elektromagnetik dalam kehidupan
kita, salah satunya adalah bel listrik. Bel listrik bekerja menggunakan prinsip
elektromagnetik yaitu pembuatan magnet sementara dengan cara dialiri arus
listrik.
Pada dasarnya bel listrik terdiri atas dua elektromagnet
yang disebut solenoida, di mana setiap solenoida dililitkan pada arah yang
berlawanan. Solenoida adalah penghantar melingkar yang berbentuk kumparan
panjang. Medan magnet yang ditimbulkan oleh solenoida akan lebih besar daripada
yang ditimbulkan oleh sebuah penghantar melingkar, apalagi oleh sebuah
penghantar lurus. Jika solenoida dialiri arus listrik maka akan menghasilkan
medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan solenoida berarus listrik bergantung
pada kuat arus listrik dan banyaknya kumparan. Garis-garis gaya magnet pada
solenoida merupakan gabungan dari garis-garis gaya magnet dari kawat melingkar.
Gabungan itu akan menghasilkan medan magnet yang sama dengan medan magnet
sebuah magnet batang yang panjang. Kumparan seolah-olah mempunyai dua kutub,
yaitu ujung yang satu merupakan kutub utara dan ujung kumparan yang lain
merupakan kutub selatan.
Cara kerja sebuah bel listrik dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Ketika saklar (7) di sambung, maka arus listrik mengalir
dari sumber (3) menuju solenoida yang berisi inti besi (1), berdasarkan prinsip
elektromagnetik maka ketika solenoida yang berisi inti besi dialiri arus
listik, inti besi akan berubah menjadi magnet sementara sehingga menarik
pemukul (5) menuju magnet, akibatnya aliran listrik terputus karena pemukul
tidak lagi bersentuhan dengan penyambung no (6), ketika pemukul tertarik kearah
magnet, secara bersamaan pemukul juga memukul piringan (2). Karena aliran arus
listrik terputus, maka elektromagnetik akan hilang sifat kemagnetannya, hal ini
mengakibatkan pemukul kembali ke posisinya semula, proses tersebut terjadi
berulang kali dengan cepat sehingga bel terdengar tidak terputus-putus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar