Berbicara tentang urban legend Jepang, jangan lupakan Himuro Mansion, sebuah rumah terkutuk yang menjadi asal mula dan setting game horor Fatal Frame 2: Crimson Butterfly.
Himuro Mansion yang kadang juga disebut
Himikyru Mansion adalah tempat yang tak diketahui secara luas di
masyarakat Jepang karena terletak di daerah bebatuan di perbatasan kota
Tokyo, Jepang.
Versi yang paling terkenal dari legenda ini adalah orang percaya di
dalam rumah ini ada sebuah portal yang akan terbuka tiap menjelang akhir
tahun dan memberikan karma sangat buruk bagi penghuni desa. Untuk
menetralkannya, setiap akhir tahun akan diadakan sebuah ritual.Seorang bayi perempuan dipilih setiap tahun dan diisolasi dalam sebuah ruang di dalam rumah, dan dibesarkan secara sembunyi-sembunyi. Setelah gadis itu mencapai usia tertentu, ia akan diikat dengan tali tambang di kaki, tangan, dan kepala. Tali itu diikatkan ke kawanan sapi dan akan dilarikan ke lima arah sehingga si gadis mati mengenaskan. Tali tambang yang berlumur darah akan diletakkan di depan portal itu sebagai persembahan.
Tapi pada ritual yang terakhir, si gadis persembahan, entah bagaimana kejadiannya, jatuh cinta pada seorang pemuda yang kemudian mati-matian menyelamatkannya. Usaha pemuda itu menyelamatkan gadis itu gagal dan si gadis tetap dipersembahkan, namun ikatan yang kuat dengan si pemuda menodai ritual tersebut, menjadikan ritual persembahan itu gagal walaupun gadis itu sudah dipersembahkan dalam ritual.
Karena marah, tuan rumah membantai keluarga si pemuda dan keluarganya sendiri, serta kemudian bunuh diri untuk menghindari karma yang akan terjadi.
Ini adalah dasar dari angkernya Himuro
Mansion. Legenda lokal mengetahuinya bahwa arwah-arwah yang terbunuh
oleh Kepala keluarga Himuro Mansion tadi bergentayangan sekitar rumah
dan mencoba untuk mengulang ritual yang telah gagal dengan menggunakan
siapa yang masuk ke bangunan yang ditinggalkan. Menurut laporan,
darah-darah terlihat di bagian dinding Himuro Mansion. Banyak yang
melapor melihat arwah-arwah dan hantu-hantu berpakaian serba putih,
mencuci pakaian dan mempersiapkan sesaji untuk ritual. Dan ada yang
mengatakan bahwa jika seseorang mengambil foto di patung wanita tanpa
kepala, maka yang terlihat di foto tadi yaitu seorang gadis kecil.